Jakarta, Mambruks.com-Panglima TNI Jenderal Yudo Margono mengedepankan operasi penegakan hukum untuk meredam Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua, selain operasi teritorial yang saat ini dijalankan.
Hal ini disampaikan Yudo mengonfirmasi arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat pelantikan Yudo sebagai Panglima TNI pada Senin (19/12) kemarin. Jokowi meminta Panglima TNI bersikap tegas namun tetap humanis terhadap KKB.
“Seperti kemarin penekanan Bapak Presiden (Jokowi), harus tegas namun tetap humanis., Jadi dengan operasi yang sekarang dijalankan, operasi teritorial dan tentunya kita lebih ke penegakan hukum,” kata Yudo usai menggelar prosesi serah terima jabatan (sertijab) Panglima TNI dari Jenderal Andika Perkasa di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, hari ini, Selasa (20/12).
Baca Juga:Â Redam KKB, Jokowi Minta Panglima TNI Yudo Margono Kurangi Personel di Papua
Dalam penegakan hukum, jelas Yudo, TNI akan menangkap KKB yang mengganggu keamanan masyarakat di Papua. Selanjutnya akan diserahkan ke Polri.
“Sehingga nanti untuk para, yang buat onar di sana istilahnya melanggar hukum, yang mengganggu masyarakat, kita tangkap dan kita serahkan ke Polri. Karena memang di sana operasinya operasi penegakan hukum,” ujarnya.
Di sisi lain, mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini menegaskan, operasi teritorial tetap dilaksanakan mengingat masyarakat sangat membutuhkan dukungan TNI. Diketahui, operasi teritorial TNI melibatkan Kodim hingga Babinsa untuk menjalankan fungsi pendekatan kesejahteraan bagi orang asli Papua (OAP).
“Karena memang masyarakt di sana kan membutuhkan dukungan kita, khususnya sekolah-sekolah dimana katanya guru meninggalkan tempat. Nah, ini nanti wajib kita di sana. Lalu angkutan umum kurang ya kita bantu supaya kegiatan sosial masyarakat tetap berjalan. Kalau ada gangguan keamanan, khususnya untuk penegakan hukum tentunya kita membantu Polri,” beber Yudo.
Baca Juga:Â Catatan Penting Usai Presiden Jokowi Lantik Yudo Margono sebagai Panglima TNI
Jenderal Andika Perkasa menambahkan, dirinya sudah mengajukan penambahan perlengkapan untuk operasi di Papua, baik peralatan maupun alutsista dengan teknologi terbaru (advance).
“Karena tanpa teknologi yang advance kita akan norma-normal saja. Artinya mengadapinya, tingkat kesulitannya begitu banyak. Teknologi itu membantu, mempermudah, mempercepat dan seterusnya,” kata Andika dalam kesempatan yang sama.
Andika berharap, peralatan terbaru itu sudah bisa digunakan di era Yudo Margono, sebab proses pengajuannya sudah dilakukan dalam setahun terakhir.
“Tapi kan proses pengadaan itu kan kalau di institusi pemerintahan berlaku setahun. Jadi. itu baru saja selesai sehingga nanti Panglima TNI mempunya infrastruktur yang lebih baik dibandingkan tahun lalu dalam menghadapi tindak pidana yang dilakukan oleh kelompok bersenjata,” tandas Andika.