Jakarta, Mambruks.com- Mimpi Arsenal untuk menjadi juara sudah berakhir. Setelah memimpin klasemen dalam waktu yang lama, The Gunners disalip oleh Manchester City yang pantang menyerah, dan pasukan Pep Guardiola kini makin sulit dikejar.
Kekalahan memalukan 3-0 dari Brighton, Minggu (14/5) kemarin, membuat The Gunners menyadari bahwa jika mereka berikutnya kalah lawan Nottingham Forest, maka gelar juara Liga Primer Inggris musim ini akan resmi dimenangkan oleh City. Dan bahkan jika mereka tidak kalah, maka kemenangan City atas Chelsea 24 jam kemudian akan menjadi skenario yang sama.
Ini jelas merupakan pukulan telak bagi pasukan Mikel Arteta, yang unggul delapan poin di puncak klasemen enam minggu lalu, tetapi mulai tertatih-tatih saat City tak terbendung dalam berlari menuju garis finis.
Baca juga: Alasan Ban Kapten Biasa Diletakkan Di Lengan Kiri
Debut Dyche
Ini adalah pertandingan yang datang terlambat satu minggu untuk Arsenal. Everton sebelumnya berantakan di bawah Frank Lampard, mudah kebobolan dan tampak sebagai tim yang mudah untuk dikalahkan.
Kesalahan Lee Mason
Rasanya sudah lama sekali, tetapi hasil imbang melawan Brentford ketika wasit VAR, Lee Mason lupa untuk menarik garis offside dan memberi Ivan Toney gol penyeimbang yang seharusnya dianulir dan itu sangat merugikan Arsenal.
Cedera Saliba
Melihat William Saliba tertatih-tatih selama paruh pertama leg kedua babak 16 besar Liga Europa Arsenal melawan Sporting CP adalah hal yang mengkhawatirkan. Tapi tidak ada yang mengira cedera punggungnya memiliki dampak yang cukup besar pada musim Arsenal seperti yang kini terjadi.
Cedera Tomiyasu
Yang membuat cedera Saliba terdengar makin buruk, Arsenal juga kehilangan Takehiro Tomiyasu di laga yang sama. Bek kanan itu mengalami cedera lutut parah saat melawan Sporting dan kemudian absen di sisa musim ini.
Pertengkaran Xhaka/Trent
Arsenal unggul 2-0 dan tampil baik di Anfield pada bulan April sebelum turun minum. Liverpool main jelek dan mengecewakan, membuat para suporter tuan rumah frustrasi.
Keputusan buruk Martinelli
Bahkan setelah Roberto Firmino membuat kedudukan menjadi 2-2 di Anfield, Arsenal memiliki peluang emas untuk kembali unggul dan memenangkan pertandingan.
Penalti Saka yang gagal
Ini bisa dibilang merupakan momen paling krusial dalam musim Arsenal. Setelah membuang keunggulan dua gol di Anfield, Arsenal menghadapi West Ham dan sekali lagi menemukan diri mereka unggul 2-0 di awal. Tuan rumah membalas satu gol sebelum jeda, namun Arsenal memiliki peluang emas untuk mengembalikan keunggulan dua gol mereka di babak kedua ketika mereka mendapat penalti.
Hasil imbang melawan Southampton
Setelah hasil imbang melawan Liverpool dan West Ham, tidak ada pertandingan yang lebih baik untuk Arsenal meraih kemenangan selain versus Southampton, klub juru kunci Liga Primer, di kandang sendiri. Itu adalah kesempatan sempurna untuk memberikan jawaban, tapi The Gunners lagi-lagi menyia-nyiakannya.
Dua kali dihajar Man City
Arsenal berkunjung ke Etihad Stadium pada 26 April mengetahui bahwa mereka memiliki satu kesempatan terakhir untuk merebut kembali kendali perburuan gelar. Itu akan selalu menjadi tugas yang sulit, terutama dengan masalah pertahanan mereka, dan pada akhirnya mereka dikalahkan oleh tim asuhan Guardiola dengan relatif mudah.
Dipermalukan Brighton
Ibarat paku terakhir di peti mati Arsenal. Dengan City menang atas Everton sehari sebelumnya, pasukan Arteta tahu bahwa mereka tidak boleh melakukan kesalahan saat melawan Brighton. Kemenangan adalah harga mati untuk menjaga peluang juara mereka yang mulai menipis tetap terbuka, tapi pada akhirnya mereka malah kalah memalukan – dengan Arsenal kolaps di babak kedua dan membukukan kekalahan liga kedua di kandang mereka musim ini.