Sentani, Mambruks.com – Drainase Kota Sentani dinilai tidak maksimal untuk menampung debet air ketika musim penghujan. Dampaknya, jalan raya jadi tempat pembuangan, pasir dan lumpur serta sampah.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jayapura Yan Rumere mengatakan, drainase di Kota Sentani sebagian besar tidak maksimal dan terjadi penyempitan. Akibatnya sebagian wilayah di Kota
Sentani mengalami genangan air.
“Hujan semalam, genangan air terjadi di depan saga mall kemiri dan depan 751 serta beberapa tempat lainnya,” ujar Rumere di Sentani, Senin, (6/3).
Dikatakan, selain wilayah perkotaan, ada beberapa perumahan warga yang ikut terendam air yang meluap dari drainase. Pada daerah yang rendah, air masuk dalam rumah hingga batas paha dan pinggang orang dewasa.
“Air bersama lumpur yang masuk kedalam perumahan. Setiap musim hujan warga masyarakat selalu waspada, tetapi juga mengeluh atas kondisi tersebut,” jelasnya.
Menurut Rumere, ada sejumlah tempat di Daerah ini yang memang menjadi langganan ketika turun hujan, pasti tergenang atau terendam kibat dari curah hujan yang tinggi. Seperti Bata N Gajah Mada di Kelurahan Dobonsolo dan juga BTN Sosial di Kelurahan Hinekombe. Ada ratusan perumahan di dua BTN ini.
“Untuk perumahan gajah mada memang lokasinya tidak layak sebagai tempat tinggal sebab wilayah itu merupakan daerah resapan air, selain itu kondisi letak perumahan tersebut lebih rendah dari garis pesisir danau sentani sehingga ketika banjir datang dengan mudah memasuki pemukiman tersebut,” kata Rumere.
Lebih lanjut, Rumere mengatakan, saat ini pihaknya masih terus mendata guna mengetahui berapa jumlah warga yang terdampak banjir. Lalu fasilitas yang diperlukan dalam menghadapi situasi pada musim hujan apa saja yang harus dibangun dan dipastikan dapat meredam kondisi ketika hujan dalam volume yang tinggi.
“Untuk itu kami juga terus mengimbau agar saat ini semua warga tetap waspada, terutama di daerah- daerah yang sering terendam banjir,” ucapnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Jayapura, Hana Hikoyabi mengatakan, pihaknya sebagai Pemerintah Daerah juga telah mendatangi tempat-tempat serta warga yang terdampak dari curah hujan yang turun terus menerus akhir-akhir ini.
Sekda Hana juga menegaskan, masyarakat agar selalu membuang sampah pada tempatny. Tidak membuang sampah pada selokan atau drainase yang di bangun dengan kondisi hanya untuk menampung atau sebagai tempat turunnya aliran air hujan dari jalan atau tempat-tempat tertinggi di Kota Sentani.
“Setelah habis hujan, jalan raya penuh dengan sampah, botol-botol mineral, kantung plastik dan sebagainya. Drainase kota sudah sempit, tambah dengan tumpukan sampah serta pasir dan lumpur, maka jalan raya akan menjadi sasaran, karena air di dalam drainase tidak mengalir ke tempat pembuangan,” ujar Hikoyabi.