Jayapura, Mambruks.com-Juru Bicara Petisi Rakyat Papua (PRP), Jefry Wenda membantah adanya penyiksaan dan penjagaan ketat terhadap pilot Susi Air, Philip Max Marten oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya, sebagaimana video yang beredar.
Menurut Jefry Wenda, tidak seperti video yang beredar, Philip justru diperlakukan dengan sangat baik. Pilot asal Selandia Baru itu juga diberikan perlengkapan pakaian oleh Egianus Kogoya.
Dalam unggahannya di Twitter, Jeffry Wenda tampak membagikan momen Philip bersama KKB. Tampak Philip dikelilingi pasukan KKB bersenjata lengkap.
Terlihat pula Philip berjabatan tangan dengan Egianus Kogoya. Di foto lainnya, keduanya tampak mengobrol dimana Philip terlihat memikul panah di bahunya.
“Foto maupun Video yang tersebar dapat kita lihat dengan jelas bahwa tidak ada penjagaan ketat, bekas pemukulan, penyiksaan terhadap pilot Susi Air Kapten Philip Max Marten. Justru kebalikan. Max dilayani dengan baik dngan diberikan Celana, baju dan jaket milik Gen. Eginus Kogoya,” kata Jefry Wenda di akun Twitternya, seperti dikutip Mambruks.com, Jumat (17/2).
Baca Juga:Â Pilot Susi Air Ditahan KKB Sampai Papua Merdeka
Berbeda dengan keterangan Jefry Wenda, Satgas Damai Cartenz Kombes Pol. Faizal Rahmadani menyebut KKB pimpinan Egianus Kogoya diduga sudah membawa Philip keluar dari Paro, salah satu distrik di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
“Egianus Kogoya dan kelompoknya sudah membawa Philip Mark Merthens keluar dari Paro dan saat ini kami masih mencari keberadaan mereka,” kata Kombes Pol. Faizal pada Kamis (16/2) malam, mengutip Antara.
Ketika menjawab mengenai kondisi Paro, Faizal yang juga menjabat Direskrimum Polda Papua mengatakan bahwa masyarakat setempat mengungsi ke Kenyam.
Direskrimum Polda Papua itu membenarkan bahwa saat ini tidak terlihat adanya warga sipil di Paro karena mereka sudah mengungsi ke Kenyam dengan berjalan kaki. Bahkan, ada yang dievakuasi dengan helikopter TNI/Polri saat mereka berada di kawasan Pegunungan Wea.
Baca Juga:Â Wapres: Pembebasan Pilot Susi Air Tak Bisa Dikompensasi dengan Kemerdekaan Papua
Faizal menyebutkan rata-rata di antara mereka adalah anak-anak, wanita, dan orang tua. Sementara itu, mereka yang sakit dievakuasi dengan helikopter ke Kenyam.
Dikatakan pula bahwa olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan di Lapangan Terbang Paro yang menjadi tempat pembakaran pesawat milik Susi Air, Selasa (7/2) .
Ia memperkirakan 80 persen kondisi pesawat tersebut sudah menjadi puing-puing. Sementara itu, TKPÂ sudah dibersihkan sehingga dapat digunakan lagi.
“Personel Kopasgat TNI AU ikut pula menjaga dan mengamankan Lapangan Terbang Paro,” kata Kombes Pol. Faizal Rahmadani.