EditorialArgentina, Sepak Bola dan Tanah Papua

Argentina, Sepak Bola dan Tanah Papua

Must read

JUJUR saja. Tim unggulan saya pada Piala Dunia kali ini adalah Argentina. Sejak kecil saya sudah suka. Diego Maradona adalah bintang yang menyihir saya ketika itu.

Piala Dunia tahun 1986 menjadi memori yang terekam kuat saat laga Argentina melawan Inggris. Keduanya bertemu pada perempat final di Estadio Azteca, Mexico City. Saya ingat betul, saya masuk masa remaja dan pertandingan tersebut diadakan empat tahun setelah Perang Falklands antara Argentina dan Britania Raya.

Ketat sekali karena ini merupakan bagian penting dalam persaingan sepak bola Argentina–Inggris yang sudah intens. Dan hasilnya ketika itu, Argentina unggul 2:1. Dua gol Argentina yang menjadi paling terkenal dalam sejarah sepak bola, keduanya dicetak oleh Sang kapten Diego Maradona. Makin jatuh cinta saya sama permainan Argentina dan tentu juga Maradona.

Tidak salah orang selalu bilang Maradona itu matanya adalah juga kakinya. Pergerakan yang lincah dengan postur tubuh padat, rasanya sulit dibayangkan tapi tidak untuk seorang ‘El Cebolita’.

Kini saat semua mata tertuju pada Piala Dunia Qatar, Argentina kembali jadi sorotan. Memulai laga dengan catatan buruk saat takluk 2:1 melawan Arab Saudi, anak asuh Lionel Scaloni membuktikan dirinya tangguh bahkan kini banyak diramalkan jadi juara Piala Dunia 2022. Argentina tetap punya determinasi tinggi saat berhasil menaklukan Mexico dan Polandia dengan skor telak 2:0 sekaligus mengantar Lionel Messi dkk sebagai juara group. Dan kini Argentina gagah melenggang ke perempat final setelah menumbangkan Australia 2:1.

Ya itulah Argentina dan itulah sepak bola, seperti kata banyak kalangan, sulit ditebak, susah diprediksi, menimbulkan banyak drama. Sebentar dicaci, sebentar disanjung. Sebentar tertawa, sebentar juga bisa menangis.

Baca Juga  Yan Mandenas Didesak Mundur dari Persipura, Nama Frans Pigome dan Jack Komboy Diusulkan

Gegap gempita bola juga memenuhi relung hati seluruh anak Papua. Tak bisa dilukiskan bagaimana minat sepak bola ini begitu merasuk hati seluruh masyarakat Papua. Di jalanan kota Jayapura dan kota-kota lain marak pawai tim pendukung. Ada pendukung Jerman, ada pendukung Brazil, Belanda, Senegal yang punya basis dukungan militan dan tentu saja Argentina dan tim favorit yang lain. Papua bersukacita karena pesta sepak bola. Papua sejenak melupakan hiruk pikuk sosial politik   ekonomi dan keamanan yang selama ini menyita energi hidup mereka. Ya Papua adalah sepak bola dan sepak bola adalah Papua.

Tak heran rasanya, banyak lahir legenda sepak bola tanah Papua dan menjadi catatan sejarah. Ada Rully Nere, Johanes Sauri, Aples Tecuari, Alexander Pulalo, Elly Aiboi dan beberapa nama lain serta bintang yang kini masih bersinar Boaz Solossa.

Meski kini klub kebanggaan masyarakat Papua Persipura harus menelan pil pahit karena tergeser ke Liga 2, mimpi anak Papua menjadikan Sepak Bola mahkota hidupnya tidak akan pernah redup. Inisiatif baik saat ini dengan berdirinya Papua Football Academy harus dimanfaatkan dengan maksimal. Papua tetap optimis ke depan akan lahir bintang-bintang sepak bola handal berkelas internasional.

Cerita Argentina dengan sepak bola indahnya, pun cerita gegap gempita piala dunia di seluruh dunia dan tanah Papua khususnya membawa banyak pesan. Argentina dan Sepak bola membangkitkan daya juang tinggi, fairness, egaliter, kerja bersama kolaboratif, inovasi dan kreatifitas dalam membangun serangan. Sepak bola mengajarkan kita kapan bertahan dan kapan menyerang. Inspirasi membangun Papua bukan tidak mungkin hadir dari lapangan sepak bola, dari tim-tim kesayangan kita. Vamos Argentina…Vamos Papuaku, Wa Wa Wa….

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest