HeadlinesDPR Papua Minta Keselamatan Penumpang Susi Air Harus Diutamakan, Tolak Operasi Militer

DPR Papua Minta Keselamatan Penumpang Susi Air Harus Diutamakan, Tolak Operasi Militer

Must read

Jayapura, Mambruks.com-Anggota DPR Papua (DPRP), Laurenzus Kadepa mengatakan, hak pilot dan penumpang pesawat Susi Air yang diduga disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, harus diutamakan. Laurenzus menyatakan apabila pemerintah Indonesia melakukan operasi militer untuk membebaskan para sandera.

Pangkalnya, kata Laurenzus Kadepa, hak hidup masyarakat sipil merupakan hal utama.

Menurut Laurenzus Kadepa, pesawat Susi Air dari Timika ke Paro, Nduga pada Selasa (7/2) dibakar KKB pimpinan Egianus Kogoya masih bersifat dugaan. Sedangkan pilotnya, Philip Marthens, warga negara Selandia Baru ikut disander dan kini bersama kelompok Egianus Kogoya.

“Jika benar kelompok Egianus Kogoya adalah pelakunya maka saran saya adalah keselamatan pilot dan penumpangnya adalah wajib. Mereka harus dalam keadaan aman. Hargai hidup mereka, siapapun, termasuk pilot. Harus tunjukan pada siapapun termasuk dunia bahwa kita tidak sejahat seperti yang dituduhkan media selama ini,” kata Laurenzus Kadepa, mengutip Cenderawasih Pos, Rabu (8/2).

Baca Juga: TNI-Polri Berangkatkan 3 Heli Untuk Evakuasi Sandera KKB di Nduga

Oleh sebab itu, Laurenzus menilai tak perlu dilakukan operasi militer untuk menyelamatkan para sandera. Cukup membuka ruang komunikasi dan dapat dilakukan oleh Pemda Nduga, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya. Sebab, jika dilakukan operasi militer, hal itu akan berpotensi menimbulkan korban yang lebih banyak.

“Saran berikut adalah tidak perlu operasi militer lagi untuk bebaskan pilot Philip Marthens dari tangan kelompok Egianus Kogoya. Cukup buka komunikasi. Semuanya demi menghindari korban lain yang tidak berdosa,” ucapnya.

Pilot dan Penumpang Tak Disandera

Namun demikian, isu pilot dan pesawat Susi Air disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya dibantah Panglima TNI Laksamana Yudo Margono. Dia memastikan, tidak ada pilot maupun penumpang pesawat Pilatus Porter dari maskapai Susi Air yang disandera.

Baca Juga  KKB Bakar Sekolah dan Tembak Pesawat Kargo di Bandara Oksibil Papua

“Enggak ada penyanderaan, mereka ini menyelamatkan diri,” kata Yudo di Hotel Sultan, Rabu (8/2).

Baca Juga: Pesawat Susi Air Dibakar KKB di Nduga, DPR Minta TNI/Polri Tegas

Menurut Yudo, ia telah memerintahkan langsung kepada pasukan untuk melakukan evakuasi. Penahanan oleh KKB di Nduga yang selama ini diberitakan tidak dapat dipastikan kebenarannya.

“Iya, nanti akan kami terjunkan pasukan untuk evakuasi,” ujarnya.

Sementara, Polda Papua menjelaskan, pembakaran terhadap pesawat Susi Air dengan nomor registrasi PK BVY terjadi, setelah pekerja puskesmas mendapatkan ancaman dari kelompok kriminal bersenjata. Pembakaran dilakukan setelah pesawat mendarat di Bandara Paro, Nduga, Papua.

Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan, penyidik dalam proses mengevakuasi para penumpang. Sayangnya, pesawat yang dikirim untuk evakuasi justru dibakar oleh KKB.

“(Penyebab) ada pengancaman terhadap pekerja puskesmas. Kami berusaha untuk evakuasi. Namun kemarin pesawat yang kami kirim dibakar,” kata Fakhiri di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Selasa (7/2).

Maka dari itu pendalaman terhadap peristiwa ini masih tersebut berlangsung. Hingga mendapatkan informasi yang pasti, penyidik belum dapat memberikan penjelasan.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest

<