Jakarta Mambruks.Com – “Resesi seks”, belakangan istilah tersebut berseliweran di media. Nah, Indonesia ternyata salah satu negara yang berpotensi mengalami Resesi Seks, Simak penjelasannya.
Tidak hanya di Jepang hingga Korea Selatan, di Indonesia pasalnya sejumlah wanita banyak yang tidak berniat mempunyai anak.
Berbagai macam alasan dibaliknya antara lain mulai dari fokus terhadap pendidikan, karier bahkan aspek pengembangan diri lainnya. Beberapa kabupaten atau kota di Jawa Tengah dan Jawa Timur nihil kelahiran baru, data dicatatkan dan dilaporkan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Meski begitu, menurut Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, mayorita masyarakat umum masih mengedepankan pro kreasi atau menikah dengan rencana memiliki anak. Jadi, perjalanan ‘resesi seks’ di Indonesia tidak seburuk negara lain.
Artikel Menarik:
SAH! Daftar UMK Yogyakarta 2023 PDF
Sementara sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Drajat Tri Kartono yang juga mendalami tren tersebut, melihat gaya hidup yang bergeser yakni ‘mogok berkeluarga’ bisa diamati pada usia wanita 25 tahun ke atas. Sedikitnya, tiga alasan ditemukan Drajat menjadi faktor utama mereka memilih lajang hingga akhir hayat.
”Ketika saya tanya mengapa mereka belum menikah, karena menurut mereka pernikahan itu mengandung risiko yang ketika mereka itu bekerja pernikahan itu tidak seimbang antara apa yang diinvestasikan dengan apa yang mereka dapatkan, jadi menurut mereka menikah itu menimbulkan gangguan di mana hidup sendiri itu lebih nyaman,” katanya seperti dikutip dari detikcom Minggu [11/12/2022].
Saat berkomitmen dan ‘satu atap’ dengan pasangan, tentu ada adat dan kebiasaan yang perlu disesuaikan. Hal terakhir yang dinilai menguntungkan dari melajang adalah bebas dari gangguan perasaan. Apa sih artinya?
”Gangguan perasaan, jadi dalam pernikahan itu banyak gangguan perasaan, namanya cemburu, namanya dicemburui, namanya nggak suka, pokoknya hidup jadi emosinya tergantung pada orang lain itu, naik turun emosinya, tidak nyaman,” lanjut dia.
Pria juga seperti itu, sebut Drajat. Pria lebih cenderung tak mau ambil pusing dan ruwet dengan kewajiban-kewajiban selama pernikahan. Menurutnya, kecenderungan wanita otonom dan laki-laki otonom bahkan meningkat, pada wanita diperkirakan sekitar 40 persen dari riset yang dilakukan. Tidak disebutkan persis detailnya.
Nah, itulah informasi mengenai Indonesia yang juga mengalami potensi resesi seks. Semoga potensinya tidak benar – benar menjadi kenyataan ya. Have A Nice day!