ScoopJelang Akhir Masa Jabatan, Masyarakat Adat Apresiasi Kinerja Mathius Awoitauw

Jelang Akhir Masa Jabatan, Masyarakat Adat Apresiasi Kinerja Mathius Awoitauw

Must read

Sentani, Mambruks.com – Sejumlah tokoh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura mengapresiasi kinerja Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw selama kepemimpinannya di Bumi Kenambai Umbai.

Mathius Awoitauw yang menjabat Bupati Jayapura 2 periode ini (2012 – 2017 dan 2017 – 2022) akan segera mengakhiri masa jabatannya.

Ondofolo Kampung Sosiri Boaz Assa Enok mewakili seluruh masyarakat adat di Kabupaten Jayapura menyatakan, bahwa sebagai anak adat, Mathius Awoitauw telah mengerjakan tanggungjawabnya sebagai anak adat. Hal itu diwujudkan dengan mengangkat hak dan martabat adat.

“Secara fisik, seperti jalan dan jembatan memang tidak nampak. Karena kampung adat yang dibenahi adalah sistem pemerintahannya,” ujar Boaz di Sentani, Jumat (9/12).

Dijelaskan Boaz, lembaga masyarakat adat di daerah ini bertahun-tahun tidak mendapat kesempatan untuk tampil menunjukan jati dirinya akibat ruang untuk itu tertutup rapat. Kehadiran Mathius Awoitauw sejak kepemimpinannya 10 tahun lalu di ‘Baniyau Mokho’ (Gunung Merah), telah mendobrak sistem yang selama ini membelenggu peran adat, hingga hari ini adat boleh mendapat ruang dan kebebasan dalam rumah yang sama seperti Pemerintahan di Kabupaten Jayapura.

Menurut Boaz, hanya pemimpin daerah yang tau adat yang mampu memberikan ruang kepada adat. Nilai-nilai kearifan lokal dengan penghormatan terhadap tatanan budaya telah diproteksi oleh Pemerintah melalui kebijakan dan program kebangkitan masyarkat adat.

Lanjutnya, pengorbanan dan perjuangan Bupati Mathius demi mengangkat harkat martabat adat, maka sudah seharusnya dia mendapat penghargaan dan apresiasi yang tinggi dari masyarakat adat di daerah ini.

“Tereng poi (terima kasih) anak bupati, meyea Ondoporo Kose (kami para Ondoafi dan kepala suku) di Bumi Kenambai Umbai, baik kami di sentani, pesisir tanah merah, dataran grime nawa. Terima kasih atas jerih lelahmu yang telah mengangkat nilai-nilai adat bersama kelembagaannya hingga eksis seperti sekarang ini,” tuturnya.

Baca Juga  Kampung Adat Tetap Berjalan Sesuai Aturan yang Ditetapkan

Sementara itu, Piter Damtru, Ketua DAS Elseng mengatakan, sistem dan aturan adat sesungguhnya mulai dihidupkan kembali, sebelumnya terbius dengan janji dari pihak-pihak yang diluar dari keberadaan masyarakat adat

“Dimulai dengan pemetaan wilayah adat, lalu kampung adat. Regulasi yang mengikat dalam hal ini perda kampung adat dan perda masyarakat hukum adat menjadi acuan kita. Dengan dasar ini kemudian dikolaborasikan dengan undang-undang otonomi khusus Papua, maka menjadi lengkap. Sekarang bagaimana kami sebagai masyarakat adat menjalaninya, semua harus kembali ke kampung, semua harus berbasis adat,”.

“Sekali lagi kami ucapkan terimakasih kepada Mathius Awoitauw, penggagas masyarakat ada, jasamu akan kami ingat dan lanjutkan bagi kesejahteraan seluruh masyarakat yang ada di kampung-kampung dan bumi kenambai umbai yang kita cintai bersama,” pungkasnya

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest