Jakarta, Mambruks.Com – Recep Tayyip Erdogan, presiden Turki mengatakan bahwa pesepakbola superstar Portugal Cristiano Ronaldo menjadi sasaran ‘larangan politik’ di Piala Dunia FIFA 2022.
Beberapa media mengutip Erdogan yang mengatakan bahwa Ronaldo ‘terbuang’ di acara marquee di Qatar.
Ronaldo bersama Portugal tersingkir dari perempat final Piala Dunia setelah kalah dari Maroko.
Artikel Terkait:
3 Alasan Real Madrid Tak akan Bawa Kembali Cristiano Ronaldo
Ronaldo yang berusia 37 tahun digunakan sebagai pemain pengganti dalam pertandingan yang kalah 0-1 dari Portugal itu.
Mantan bintang Manchester United dan Real Madrid itu juga tidak masuk starting XI pada pertandingan 16 besar Portugal melawan Swiss.
Ronaldo, yang sebelumnya menjadi pesepakbola pria pertama yang mencetak gol dalam lima Piala Dunia terpisah, meninggalkan edisi Qatar dengan air mata setelah Portugal tersingkir.
“Mereka telah menyia-nyiakan Ronaldo. Sayangnya, mereka memberlakukan larangan politik terhadapnya,” kata Erdogan seperti dikutip oleh Al Jazeera pada Minggu saat berbicara di sebuah acara pemuda di provinsi Erzurum timur dikutip dari NDTVSports.
Artikel Terkait Lainnya:
Patrick Vieira Kecam Perayaan Piala Dunia ‘Bodoh’ Emi Martinez
“Ronaldo adalah seseorang yang berdiri untuk perjuangan Palestina.”
Laporan Al Jazeera juga mengklaim bahwa “Ronaldo tidak pernah mengeluarkan pernyataan publik tentang konflik Israel-Palestina.”
Erdogan juga, dikutip oleh publikasi Spanyol Marca bahwa, “Mengirim pemain sepak bola seperti Ronaldo ke lapangan dengan hanya 30 menit tersisa dalam permainan merusak psikologinya dan menguras energinya.”
Artikel Menarik:
Kontroversi Gol Kedua Lionel Messi di Final Piala Dunia 2022, Wasit Mengaku Lakukan 1 Kesalahan
Ronaldo saat ini tanpa klub. Dia keluar dari klub Liga Premier Manchester United menjelang Piala Dunia.
Namun, ada desas-desus bahwa ia mendapat tawaran gaji 200 juta Euro per tahun dari klub Arab Saudi Al Nassr.