Puncak, Mambruks.Com– Cuaca dingin ekstrem melanda Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi di Kabupaten Puncak, Papua Tengah. Akibatnya 7.000 warga dari dua distrik tersebut terancam kelaparan imbas gagal panen dan suplai makanan dari daerah lain terhambat. “Iya ada dua distrik yang terdampak cuaca ekstrem dan ini menjadi cuaca tahunan,” kata Bupati Puncak Willem Wandik melalui keterangannya kepada wartawan, Jumat (21/7/2023).
Willem mengatakan Pemkab Puncak telah menetapkan status tanggap darurat di dua distrik yang terdampak tersebut. Status itu berlaku sejak 7 Juni hingga 7 Agustus mendatang.
“Kami sudah tetapkan tanggap darurat berdasarkan Surat Keputusan Bupati Nomor: 300.2/28/tahun 2023 terhitung sejak 7 Juni sampai dengan 7 Agustus mendatang,” ujarnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Puncak jumlah penduduk yang terdampak mencapai 7.000 jiwa. Jumlah tersebut dari dua distrik yang terkena cuaca ekstrem.
“Jumlah penduduk di Distrik Agandugume 3.000 sedangkan di Distrik Lambewi 4.000 lebih jiwa,” sebutnya.
Dia menjelaskan cuaca di dua distrik tersebut sangat dingin sehingga membuat tanaman menjadi rusak dan busuk. Bahkan wabah diare diprediksi juga akan menyerang anak-anak.
“Selama dilanda cuaca ekstrim, tidak ada hujan, tanaman rusak dan busuk, bahkan wabah diare akan menyerang anak serta balita,” imbuhnya.
Willem menuturkan saat ini Pemda telah melakukan penanganan untuk mengantisipasi terjadinya kelaparan. Namun kendalanya tidak ada layanan penerbangan ke dua distrik tersebut.
“Sudah ada bantuan tapi sampai saat ini belum ada perusahaan maskapai penerbangan yang mengizinkan pesawatnya melayani di daerah tersebut karena dampak dari ulah penyenderaan pilot serta penembakan pesawat,” ungkapnya.