Jayapura, Mambruks.com — Penjabat Walikota Jayapura Dr. Frans Pekey, M.Si meresmikan Gereja GKI Jemaat Tehupa Skouw Sae, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Jumat (5/5).
Acara peresmian ini dipadukan dengan pentahbisan gereja yang dilakukan oleh Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th dan ibadah pentahbisan dipimpin Wakil Ketua I Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Hizkia Rollo, S.Th
“Atas nama Bapa, Anak dan Roh Kudus, saya meresmikan gedung gereja ini,” kata Penjabat Walikota Frans Pekey sesaat sebelum menggunting pita.
Dalam sambutannya Frans Pekey mengatakan Pemerintah Kota Jayapura turut bergembira bersama jemaat GKI Tehupa Skouw Sae atas diresmikan dan ditahbiskannya gedung gereja itu.
“Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, hanya masalah waktu. Dengan pertolongan Tuhan yang membuka pintu berkat dan pintu hati banyak orang untuk menyumbang sehingga Rumah Tuhan ini selesai dibangun. Dengan gereja ini, mari wartakan sukacita dan kedamaian di dalam keluarga dan kampung ini,” ujar Frans Pekey.
Ia pun mengapresiasi seluruh jemaat GKI Tehupa yang berhasil membangun gedung gereja ini. Ia berharap, kerjasama dan saling dukung antara pemerintah, gereja, dan adat terus terjalin sebagai mitra.
“Atas nama Pemerintah Kota Jayapura, kami juga mengucapkan selamat memperingati HUT ke-83 bagi jemaat GKI Tehupa,” ucap Frans.
Hal senada disampaikan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th. Menurut Andrikus, dengan diresmikan dan ditahbiskannya gedung gereja jemaat GKI Tehupa, membuktikan bahwa peran Tuhan sangat besar.
“Kita bersyukur bahwa sekalipun ada perdebatan, pro kontra, tapi para panitia pembangunan tetap bekerja sehingga bisa rampung. Ini merupakan sikap iman yang harus dicontohi,” ujar Pdt. Andrikus.
Menurut Pdt. Mofu, hal penting yang harus ditumbuhkan dalam jemaat GKI Tehupa adalah tetap menjaga persatuan dan persekutuan penuh kasih dalam Kristus dan menghindari perpecahan. Usia 83 tahun Injil masuk Skouw Sae haruslah membuat jemaatnya matang dan dewasa dalam iman.
“Saya tertarik dengan nama Tehupa yang kalian tulis, yang sangatlah bernilai filosofis tinggi, yang artinya sama dengan satu pohon sagu yang ditanam dan bertumbuh sehingga menghasilkan tunas baru. Nilai ini adalah nilai kekekalan. Kalian harus pertahankan dan hidupi nama Tehupa ini. Harus tetap kalian pakai dan tak boleh diganti. Jaga dan wariskan ini hingga anak cucu,” tegas Pdt. Andrikus.
Ketua Panitia Pembangunan Gereja Jemaat GKI Tehupa, Penatua Septinus Nally menjelaskan bahwa dana pembangunnan mencapai sekitar Rp 5,1 miliar. Oleh karena itu, sekalipun waktu pembangunannya sangat lama, pihaknya tetap optimis dan bersyukur.
“Gedung gereja ini dibangun di atas lahan 65 x35 meter persegi adalah tanah sah milik gereja yang sudah terima pelepasan adat beberapa tahun lalu. Terima kasih untuk para donatur, pemerintah dan jemaat yang telah membantu pembangunan gereja ini. Tuhan membalas kebaikan bapak ibu sekalian,” tegas Septinus.
Kepala Kampung Skouw Sae, Abraham George Muttang mengapreasiasi Penjabat Walikota yang hari meresmikan gedung Gereja Jemaat GKI Tehupa Skouw Sae.
“Gereja adalah mitra pemerintah dan kami sebagai aparat pemerintahan terkecil akan selalu mendukung dengan pelayanan dan ikut mengalokasikan anggaran yang cukup tinggi selama beberapa tahun,” kata Abraham.
Hadir dalam acara ini, Penjabat Walikota Dr. Frans Pekey, M.Si dan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua Pdt. Andrikus Mofu, M.Th, mantan Walikota Jayapura Dr. Benhur Tomi Mano bersama Ibu Kristien L. Mano, dan Ketua Klasis GKI Muara Tami Pdt. Abraham Mayor, S.Si,Teol, dan anak dari penginjil Noach Kabei yaitu John Kabei bersama keluarganya.