Jayapura, Mambruks.com – Ribuan masyarakat menghadiri ibadah syukur perayaan Hari Pekabaran Injil di Tanah Papua (HPI) ke-168 dengan tema: “Api Injil Terus Menyala Dari Tanah Papua” di Auditorium Uncen, Kota Jayapura. Minggu (5/2). Malam
Ibadah syukur perayaan HPI ke-168 tahun dipimpin oleh pelayan firman Pdt. Sientje Latuputty-Loupatty, S.Th dengan pembacaan Alkitab yang terambil dari kitab Roma 1:16-17. Dalam khotbahnya, HPI ini merupakan sejarah dan hari penting bagi seluruh umat kristiani ditanah Papua untuk bersatu dalam penyebaran dan pelayanan injil.
“Organisasi gereja di Papua harus bersatu supaya nampak injil Kristus. Kita bersatu bukan karena kepentingan organisasi, tapi karena doa Tuhan supaya gereja-gereja bersatu. Kekuatan injil tidak melihat golongan dan suku apapun, tapi satu didalam Tuhan, gereja tidak boleh pecah,” kata Pdt. Sientje Latuputty-Loupatty, S.Th.
Dalam sambutan Plh Gubernur Papua Muhammad Ridwan Rumasukun yang dibacakan Staf Ahli Bidang Pengembangan Otsus Papua, Hosea Murib menyampaikan tema hari Pekabaran Injil ke-168 masih sama dengan tahun lalu yakni “Api Injil Terus Menyala Dari Tanah Papua”. Hal ini mengibaratkan bahwa api injil itu tidak akan pernah padam, karena ia adalah kekuatan Allah.
“Api injil itu sudah dibawa Ottow dan Geissler ke Mansinam pada tanggal 5 Februari 1855, dan saat ini pas genap 168 tahun. Api injil terus menyala dan akan terus menyala dari tanah Papua ke semua umat yang ada di Bumi Cenderawasih ini,” ujarnya.
Di atas tanah Papua sejarah pelayanan pekabaran injil terbukti menyentuh dan membangun seluruh aspek hidup manusia.
“Rancangan-rancangan manusia untuk membangun tanah ini, tidak akan pernah berhasil apabila tidak dilandaskan dengan injil kebenaran Yesus Kristus,” ucapnya.
Belakangan ini, ia menyampaikan ada beberapa hal yang menjadi kegelisahan di atas tanah Papua maka dari itu semuanya harus saling merangkul untuk mewujudkan damai kasih sejahtera dan tanda-tanda heran kerajaan Allah yang terjadi di bumi yang kita cintai bersama.
“Sekali lagi pemerintah dan gereja adalah mitra yang sepatutnya bersinergi melayani umat dan masyarakat. Gereja mempunyai peranan penting dalam pembentukan karakter umatnya, dan umat pada hakekatnya terpanggil menjadi pembawa terang guna kemajuan dan kesejahteraan serta membaharui kehidupan bersama,” ungkapnya.
Ketua Umum III Papua Christian Center (PCC), Pdt. Yan Piet Wambrauw menjelaskan bahwa kehadiran PCC merupakan sebuah wadah kebutuhan, pergumulan dari gereja-gereja dan semua mitra untuk kemajuan baik gereja-gereja sendiri maupun yang berhubungan dengan pemprov dan pusat.
“Diharapkan kedepan ada komunikasi yang terjalin diantara stakeholder ini, sehingga apa yang menjadi kebutuhan masyarakat bisa terjawab melalui tahapan yang dilakukan melalui penelitian, PCC pada intinya tidak akan membuat sebuah program tanpa adanya penelitian terlebih dahulu. Apalagi PCC ini menjadi langkah awal dalam perjalanan panjang pembangunan, pengembangan dan pemberdayaan masyarakat Papua dengan berlandaskan Injil Yesus Kristus,” jelas Pdt. Wambrauw.
Sementara Ketua Panitia HPI ke-168 tahun, Anthonius M. Ayorbaba mengatakan HPI tahun ini merupakan sebuah historis besar dimulainya proses kehadiran Tuhan terhadap daerah yang belum terjangkau, terpinggirkan melalui berbagai program-program yang lakukan seperti dibuatkan alkitab berbahasa Korowai.
“Persiapan ini dilakukan sangat singkat hanya 8 hari. Dan ada beberapa program yang sudah dilakukan yaitu menara doa untuk Kota Jayapura, pemutaran film dalam berbagai bahasa daerah diberbagai lapas, kunjungan kasih ke 8 panti asuhan di kabupaten dan Kota Jayapura. Ada juga 2 program setelah ini yaitu pemberian bantuan gratis bagi 200 UMKM di jemaat dan KKR diseluruh lapas di tanah Papua,” ujar Ayorbaba.
Ibadah syukur HPI ke-168 tahun dihadiri Ketua Umum PGGP Provinsi Papua, Pdt. Hiskia Rollo, Pj. Walikota Jayapura, Frans Pekey, Kapolresta Jayapura Kota, AKBP Victor Dean Mackbon, Ketua DPRD Kota Jayapura, Abisay Rollo beserta jajaran Forkopimda dari Provinsi Papua.
Diketahui, terkumpul persembahan aksi spontanitas dan sumbangan dari para donatur untuk penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa suku Korowai sebesar Rp200 juta lebih.
Penanggung Jawab Penerjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Korowai di serahkan Ketua Panitia, sekaligus sebagai Executive Producer VG. Emaus Bermazmur, kepada Ketua PGGP Papua, Pdt.Hizkia Rollo, S.Th, MM, yang nanti bersama PCC akan memulai melakukan pembahasan & mencari Penterjemah untuk memulai menerjemahkan Alkitab ke dalam Bahasa Korowai.