Jayapura, Mambruks.Com-Anggota DPR Provinsi Papua Thomas Sondegau meminta Kapolri untuk meloloskan 13 Calon Taruna Akademi Kepolisian asal Papua yang saat ini sedang mengikuti seleksi tahap akhir.
Ke-13 calon Taruna Akpol 2022/2023 asal Papua tersebut selama ini sudah melewati seleksi demi seleksi sampai bisa masuk tahap akhir sekarang ini untuk masuk Akademi Kepolisian. Thomas menilai 13 calon taruna tersebut adalah putra-putra terbaik asal Papua.
“Mereka adalah anak-anak terbaik dari banyak anak Papua yang ikut seleksi di daerah selama ini untuk jadi taruna Akpol. Maka itu tidak ada salahnya kami meminta Kapolri agar punya kebijakan khusus untuk meloloskan 13 calon asal Papua ini,” ujar Thomas kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/7).
Baca Juga :Erick Thohir Resmikan Holding BUMN Lintas Sektor Danareksa
Menurut Thomas, 13 calon taruna Akpol ini adalah perwakilan dari 4 provinsi di Papua setelah ada pemekeran 3 provinsi baru yaitu Papua Selatan, Papua Tengah dan Papua Pegunungan Tengah.
“Dengan adanya 3 provinsi baru di Papua maka sangat wajar jika perlu dipersiapkan dari sekarang SDM Polri asal Papua untuk bisa membangun Papua ke depan dan kami nilai 13 calon yang ada ini sudah pas untuk menjawab kebutuhan SDM Polri di Papua pada masa yang akan datang,” jelasnya.
Dia jelaskan juga bahwa, kehadiran 3 provinsi baru di Papua saat ini adalah juga tanggung jawab Polri untuk mengisinya dengan SDM Polri yang handal asal Papua. “Apa artinya pemekaran jika anak-anak Papua tidak disiapkan untuk jadi pemimpin? Kapolri punya tanggung jawab untuk juga mempersiapkan itu dengan memberi kesempatan 13 anak asal Papua ini untuk dididik di Akademi Kepolisian,” papar Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRÂ Provinsi Papua tersebut.
Baca Juga :Yan Mandenas Akan Pecat Ricky Nelson Jika Persipura Kalah 5 Kali
Thomas berharap Kapolri dan juga Kapolda Papua memiliki kebijakan afirmatif atas 13 calon Akpol asal Papua.
“Saya bicara atas dasar kebutuhan karena sekarang Papua punya 3 provinsi baru jadi adalah sangat wajar jika porsi taruna Akpol memiliki kuota yang juga cukup untuk anak-anak asal Papua. Kapolri dan Kapolda kami harapkan tidak memulangkan anak-anak kami ini justru di tahap akhir seleksi, sebaliknya semua diakomodir untuk jadi Taruna Akademi Kepolisian,” sambung Thomas.
Baca Juga :Kominfo ancam blokir WhatsApp hingga Google
Apalagi berdasarkan amanat UU Otsus, Kapolri perlu punya perhatian lebih dan khusus untuk Papua sehingga bisa mengejar ketertinggalannya dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
“Kebijakan afirmatif untuk anak-anak Papua harus jadi pertimbangan Kapolri dalam mengambil keputusan. Akpol dari Papua itu selama ini sangat sedikit, bahkan sangat jarang. Nah sekarang berhubung SDM anak-anak Papua sudah ada yang siap, maka Polri harus menampung mereka semua,” pungkasnya.