Aceh, Mambruks.Com-Pernyataan Timnas Prabowo Gibran, Kamis (18/1) pada salah satu media nasional yang menyebutkan sulit menangnya Prabowo Gibran di Aceh karena politik identitas menunjukkan minimnya literasi politik dan tak relevan dalam kontestasi kekinian masyarakat Aceh” tulis Jubir Darat AMIN, Azwir Nazar alias Tgk Turki.
Meski sebagai daerah post conflict dan post disaster, masyarakat Aceh ini sangat melek politik dan rasional dalam menentukan preferensi pilihan politik. Termasuk untuk Presiden dan Wakil Presiden” sebut alumni Master Komunikasi Politik UI tersebut.
Kenapa dulu pak Amien Rais, Pak SBY dan Prabowo periode lalu bisa menang telak di Aceh? Apakah mereka menggunakan politik identitas? Jawaban ya tidak.
Pak Amien saat itu dipandang sebagai simbol reformasi dan SBY Bapak perdamaian, maka mereka menang mutlak di Aceh. 5 tahun lalu rakyat Aceh juga menaruh perhatian pada Pak Prabowo, tapi akhirnya beliau bergabung dan menikmati dengan lahap kekuasaan. Bagaimana dengan masyarakat Aceh dan rakyat Indonesia yang rela berkorban sampai memilih beliau? Lalu setelah 5 tahun kini datang lagi tanpa rasa bersalah dan meminta dukungan. Ya kan rakyat akan bilang sorry ya…” sambungnya.
Ya kalau rakyat Aceh akan memilih paslon AMIN itu hak Aceh, karena mayoritas masyarakat menginginkan Perubahan tak saja bagi Aceh tapi juga bagi bangsa dan negara kita” sebut Caleg DPR Aceh dari PKB ini.
Seharusnya Komandan Fanta (Pemilih Muda) TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid harus lebih kreatif merancang strategi Komunikasi pemenangan dalam mempersuasi masyarakat Aceh. Jangan justru membangun stigma negatif dengan menyebut Aceh dengan politik identitas. Ini menyakiti perasaan masyarakat Aceh yang hidup damai dan kosmopolit sejak dahulu” sebut alumni Hacettepe Univ, Ankara itu.
“Ya semua muslim pingin bersujud di syurga donk, masa mau joged joged di neraka” Pangkas Mantan Presiden PPI Turki ini.