Jakarta, Mambruks.com-Aktivis pegiat HAM dari Papua, Natalius Pigai mengkritisi pernyataan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono yang menyebut adanya penduduk sipil binaan yang menyerang TNI di Papua Pegunungan. Menurut Pigai, pernyataan Yudo Margono tersebut peluang sasar penduduk sipil.
“Ini memenuhi unsur mens rea sebagai penjahat perang dalam konteks hukum humaniter dan HAM. Sebab buka peluang dan berpotensi sasar rakyat sipil,” ujar Nalius Pigai dalam keterangannya, Kamis (20/4).
Natalius menegaskan, setiap manusia yang memiliki jiwa humanis harus kompak melawan naluri membunuh rakyat sipil tidak berdosa tersebut.
Mantan Komisioner Komnas HAM ini menyatakan, tidak masalah jika yang berseteru bisa dipastikan hanya melibatkan Kelompok Separatis Teroris (KST) Papua dan pihak TNI. Tapi, kalimat yang disampaikan Laksamana Yudo baginya telah membahayakan keselamatan warga sipil.
“Kalau KST dan TNI silakan. Tapi ini ada unsur mens rea dari komentar Panglima TNI bahayakan warga sipil. Jadi saya tetap minta dialog damai,” tegas Pigai.
Menurut Natalius, dialog damai tetap dinilai menjadi solusi terbaik dalam upaya penyelamatan pilot pesawat Susi Air Susi Air Philips Mark Mehrtens (37) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan. Peningkatan status dari operasi teritorial menjadi operasi siaga tempur dikhawatirkan akan menimbulkan korban jiwa dari penduduk sipil.