Jakarta, Mambruks.com-Komisi I DPR RI menyetujui Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menjadi Panglima TNI untuk mengantikan Jenderal Andika Perkasa. Komisi I DPR menyatakan sesuara menyetujui Yudo sebagai Panglima TNI.
Keputusan itu diambil setelah sembilan fraksi partai politik di Komisi I DPR mendengar pemaparan visi dan misi Yudo dalam sesi uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Senayan, Jumat (2/12).
“Setelah mendengarkan dan mempertimbangkan pandangan fraksi-fraksi, maka Komisi I DPR RI memutuskan, menyetujui pemberhentian dengan hormat kepada Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa serta memberikan apresiasi atas dedikasinya membawa TNI semakin maju dan profesional. Kedua, memberikan persetujuan terhadap pengangkatan calon Panglima TNI Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI,” ujar Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid saat membacakan keputusan Komisi I DPR, Jumat.
“Sekali lagi untuk dicatat, Pak, kami menggunakan musyarawah mufakat, tidak ada voting,” imbuhnya.
Baca Juga:Â Fit and Proper Test di DPR, Laksamana Yudo Margono Janji Jadikan TNI Lebih Kuat
Menurut Meutya, sesi fit and proper test Yudo Margono berlangsung kurang lebih tiga jam. Setelah menyampaikan visi misi, seluruh fraksi kemudian menyampaikan pandangan.
Yudo pun berkesempatan menjawab seluruh pertanyaan anggota Komisi I DPR selama 30 menit. Selanjutnya, Komisi I DPR melakukan rapat internal dan kemudian menyetujui Yudo untuk menggantikan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI yang baru.
“Sembilan fraksi satu suara, tidak ada yang berbeda,” ungkap politikus Partai Golkar itu.
Dalam sesi fit and proper test, Yudo Margono menyampaikan sejumlah janji terkait kepemimpinannya ke depan melalui visi TNI Patriot NKRI. Di antaranya menjadikan TNI semakin kuat dan profesional, kemudian mengedepankan TNI yang humanis dan dekat dengan rakyat.
Baca Juga:Â DPR Bakal Cecar Yudo Margono Soal Konflik Papua di Sesi Fit and Proper Test
Untuk mewujudkan visi TNI Patriot NKRI, Yudo memiliki empat program prioritas militer ke depan.
Pertama, mengakselerasi pembangunan SDM TNI yang unggul dalam setiap penugasan, dilandasi dengan profesionalisme dan jiwa yang tangguh.
Kedua, meningkatkan kesiapan operasional satuan TNI, baik personel maupun alutsistanya. Menurut Yudo, hal ini penting dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan yang tinggi dan siap untuk digerakan kapanpun sesuai kebutuhan.
Ketiga, memperkuat implementasi konsep gabungan yang telah diaktualisasikan melalui pembentukan Kopgab TNI.
Dan keempat, memantapkan implementasi reformasi birokrasi dan kultur di tubuh TNI guna menunjang semua tugas dan tanggung jawab TNI dalam menegakan kedaulatan NKRI.