Bali, Mambruks.com- Pihak Imigrasi mengimbau kepada warga negara asing yang berada di Bali harus menghormati hukum dan adat di Indonesia.
Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Anggiat Napitupulu mengatakan sedang mendalami perihal kabar sejumlah turis Warga Negara Asing (WNA) di Pulau Dewata dari penggunaan pelat kendaraan palsu hingga bisnis ilegal.
Terkait maraknya turis bule yang menggunakan kendaraan dengan pelat nomor palsu dan tidak mengunakan helm dan lain sebagainya itu sudah ditertibkan pihak kepolisian setempat.
“Saya juga baru baca dan sama teman-teman juga lapor ke saya. Contohnya di Karangasem dan Polantas (Polisi Lalulintas) melakukan penertiban di sana, warga negara asing yang menggunakan pelat nomor yang tidak wajar ditulis namanya, mengendarai sepeda motor tidak menggunakan helm dan lain sebagainya,” ujar Anggiat.
“Itu Polantas telah melakukan tindakan sesuai dengan undang-undang, lalulintas. Karena mereka sudah ditindak selesai di situ dan tidak ada rekomendasi ke kita, karena aparatur hukum sudah melakukan tindakan,” tambahnya.
Baca juga: Intip 5 Rekomendasi Beach Club di Bali dan Harga
Selain itu, terkait turis yang berbisnis ilegal, ia mengatakan turis asing itu terancam deportasi bila menyalahgunakan izin kunjungannya. Hal serupa, katanya, dilakukan juga terhadap WN Rusia Sergey Zanimonets yang diketahui berkegiatan fotografer profesional dengan visa investor di Bali.
“Sementara, untuk bisnis rental itu sama-sama kita dalami rental yang mana. Contohnya, kita baru menangkap beberapa hari yang lalu orang Rusia fotografer. Itu kita tangkap setelah kita dalami di mana,” kata Anggiat, saat dihubungi Selasa (7/3) kemarin.
Ia menyebutkan untuk dugaan jasa rental kendaraan yang dilakukan para turis asing secara ilegal, hingga saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran dan mendalaminya. Menurutnya, karena selama ini informasi tersebut viral di media sosial tetapi untuk tepat lokasinya belum diketahui.
“Karena informasinya selama ini kan hanya berita di medsos, gambar orang asing, dia fotografer, itu di mana dia berpraktiknya, lokasinya dimana kita tidak tahu, dan kita butuh waktu pendalaman. Dan juga menjalankan rental motor kita dalami pelan-pelan,” imbuhnya.