Qatar, Mambruks.com- Timnas Maroko mengakhiri gelaran mereka di Piala Dunia 2022 Qatar. Namun, mereka juga sanggup menuliskan sejarah sebagai tim Afrika pertama yang mampu tampil di babak semifinal Piala Dunia jelas pelatih Walid Regragui.
Singa Atlas dikalahkan oleh timnas Prancis dengan skor 0-2 pada babak semifinal Piala Dunia 2022 di Al Bayt Stadium, Kamis (15/12/2022) dini hari WIB. Dengan hasil ini Maroko akan melakoni memperebutkan tempat ketiga dengan Kroasia sementara Prancis akan menghadapi Argentina di final.
Walid Regragui mengungkapkan ia bangga atas prestasi timnas Maroko selama gelaran Piala Dunia 2022. Tim-tim kuat macam Spanyol, Belgia, serta Portugal mampu mereka taklukkan. Berbekal berbagai catatan positif, menurutnya dunia bangga dengan pencapaian timnya.
“Kami menyadari bahwa kami telah membuat pencapaian besar. Kami tahu bahwa media, baik media sosial, dan di TV, kami melihat gambarnya, dan kami melihat bahwa semua orang bangga dengan negara kami,” jelas pelatih berusia 47 tahun dilansir dari laman Reuters.
Baca juga: Hakim Ziyech Batal Pensiun Malah Jadi Bintang Maroko di Piala Dunia
Kemudian, Regragui tak menyangkal sorotan dunia tertuju kepada timnya semenjak mereka mampu tampil sejauh ini di Piala Dunia 2022. Kerja keras mereka hingga keyakinan yang dihasilkan oleh para penggawa timnas Maroko mampu menginspirasi semua orang.
“Saya pikir dunia secara keseluruhan bangga dengan tim Maroko ini karena kami menunjukkan keinginan yang besar. Kami bekerja keras, dan kami memainkan sepak bola yang jujur dan bekerja keras,” jelasnya.
Baca juga: Piala Dunia 2022, Jangan Remehkan Maroko!
Maroko, yang memasuki pertandingan dengan rekor pertahanan terbaik di turnamen, justru kebobolan dari serangan pertama Prancis saat pertandingan baru berjalan lima menit.
Menurut Regragui, gol cepat yang dihasilkan oleh lawan membuat laga langsung berbeda serta membuat konsentrasi timnya buyar. Ia menyayangkan penampilan anak asuhnya di babak pertama yang begitu mengecewakan.
“Hari ini, jika saya boleh menyesal adalah ketika cara kami mengawali pertandingan. Kami memulai dengan sangat buruk dan kami kebobolan gol dengan sangat cepat dan itu membuat perbedaan.”
“Mereka membiarkan kami memiliki cukup banyak penguasaan bola, tetapi kami membuat terlalu banyak kesalahan untuk menimbulkan masalah bagi mereka,” tambahnya.