Jakarta, Mambruks.com- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan dosis keempat vaksin COVID-19 atau booster kedua akan berbayar.
Melansir dari voaindonesia, kebijakan ini akan diberlakukan ketika Indonesia memasuki masa transisi dari pandemi menjadi endemi.
“Nanti begitu transisinya selesai, karena vaksin ini sebenarnya (harganya) di bawah Rp100 ribu, belum pakai ongkos, harusnya ini pun bisa di-covered oleh masyarakat secara independent. Tiap enam bulan sekali Rp100 ribu menurut saya sih suatu angka yang masih make sense,” ungkap Menkes Budi saat Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, di Jakarta
Baca juga: Kemenkes Bantah Hepatitis Akut Akibat Vaksin Covid
Meski demikian, kata Budi, kalangan masyarakat yang tidak mampu, yang terdaftar dalam BPJS dengan kategori Penerima Bantuan Iuran (PBI), masih akan ditanggung oleh pemerintah.
Lebih jauh, Budi menuturkan, situasi pandemi di tanah air sudah cukup terkendali. Hal ini, menurutnya, terlihat dari tidak adanya lonjakan kasus COVID-19 yang signifikan, rendahnya angka pasien COVID-19 yang masuk rumah sakit dan tingkat kematian.
Baca juga: Cegah Hepatitis B, Kemenkes Beri Antivirus pada Ibu Hamil
Selain itu, ahli Epidemiologi dari Universitas Airlangga Windhu Purnomo mengungkapkan pemberian booster kedua bagi kalangan masyarakat umum yang berisiko rendah sebenarnya tidak diperlukan.
Menurutnya, booster kedua tersebut seharusnya diberikan hanya kepada kalangan rawan seperti lansia, tenaga kesehatan dan mereka yang memiliki penyakit bawaan atau kumorbid.
Windhu setuju apabila nantinya booster kedua COVID-19 tidak diberikan secara gratis kepada masyarakat umum, karena memang menurutnya bukan sesuatu yang terdesak yang harus didapatkan oleh masyarakat.
“Booster kedua jangan dulu untuk masyarakat umum, nah kecuali kalau bayar sendiri. Jadi kalau pemerintah kemudian sekarang mau booster kedua untuk umum berbayar setuju saya. Bagi mereka yang ingin banget untuk mendapat booster kedua, ya tidak apa-apa, tapi jangan semua. Kalau pun sekarang yang berbayar tidak apa-apa. Jadi menurut saya gak masalah kalau booster kedua berbayar, karena itu bukan sesuatu yang essential,” tambahnya.