Jakarta, Mambruks.com- Orangtua, guru, pembimbing, dst mengajari anak-anak cara berhitung, membaca, makan, mengenakan pakaiam, mengikat tali sepatu, dll. Selain itu juga, mengajari mereka untuk mengembangkan kemampuan yang dibutuhkannya untuk menjadi orang dewasa yang bahagia, aktif, mandiri dan dapat menyesuaikan diri dengan baik.
Kejujuran adalah salah satu perilaku bagian semua hal tersebut, kejujuran akan membentuk dasar kepercayaan dalam hubungan anak-anak dengan orangtua, dan orang lain.
Memberikan pengajaran tentang cara jujur, dan berkomunikasi dengan cara yang penuh hormat, baik hati, dan jujur, merupakan keterampilan penting yang perlu bagi anak-anak, agar menjadi orang yang dipercaya dan sukses dimasa depan. Kesuksesan ditopang oleh bagaimana tingkat hubungan interpersonal dengan orang lain; dan hal ini sangat dipengaruhi oleh perilaku kejujuran.
Tips Menanamkan Kejujuran pada Anak
1) Mengakui Setiap Kesalahan
Orangtua harus memberikan toleransi pada anak dalam melakukan kesalahan, orang tua juga harus bisa berterus terang jika mereka bersalah. Hal ini akan memberikan kesan positif bagi anak-anak. Selanjutnya mereka akan mengetahui bahwa setiap orang, bahkan orang dewasa, rentan terhadap kesalahan, dan akhirnya anak anak tidak akan pernah ragu untuk jujur. Tetapi jika anak-anak menyaksikan orang tua membuat alasan dan menghindar untuk setiap kesalahan yang mereka lakukan, kemungkinan besar anak-anak akan melakukan hal yang sama.
2) Kesabaran
Kejujuran tidak datang dengan sekejap mata, hal ini membutuhkan waktu. Sebagai orang tua, kesabaran adalah yang paling penting. Untuk melihat perubahan, maka harus toleran dan sabar terhadap anak-anak. Dan jika anak-anak membuat kemajuan satu langkah perihal kejujuran, hargai mereka dan beri tahu mereka betapa istimewanya hal itu bagi orangtua. Hal ini dilakukan untuk memotivasi dan mendorong mereka untuk menjadi lebih baik dalam hal kejujuran.
3) Hargai Kebenaran dan Kejujuran
Sebagai orang tua, seringkali cepat memarahi anak karena ada hal yang tidak sesuai dengan hati. Namun demikian, sebaliknya terkadang jarang untuk memberikan penghargaan dan pujian jika sesuatu hal dari anak timbul menyenangkan. Maka berikan hadiah dan penghargaan terhadap kejujuran; misalnya dengan banyak pujian dan pelukan. Hal ini akan membantu membangun kepercayaan diri dan memperkuat perilaku positif. Hal ini terutama jika seorang anak tidak pernah atau jarang mendapatkan kasih sayang.
4) Berbicara Kebenaran dan Jujur
Ajari anak bahwa mereka tidak perlu memberikan pujian palsu terhadap seseorang. Jika mereka tidak memiliki kata-kata yang baik untuk diucapkan, ajari mereka cara mengendalikan kata-kata mereka dan disarankan untuk tidak mengatakan apa pun. Namun demikian, ajari juga bahwa harus selalu dapat menemukan sesuatu yang positif dari seseorang untuk dikatakan sebagai penghargaan.
Baca juga: Cara Bijak Atasi Pengaruh Teknologi Informasi Pada Anak
5) Memperbaiki Kesalahan
Memergoki anak melakukan hal tidak jujur, adalah kesempatan besar untuk mengajari mereka tentang kejujuran. Tanyakan mengapa mereka merasa perlu berbohong atau tidak jujur. Jelaskan bagaimana berbohong dan tidak jujur dapat menyakiti hubungan karena menyebabkan ketidakpercayaan dan kepercayaan sangat sulit diperoleh. Bicaralah dengan mereka tentang apa yang bisa mereka lakukan secara berbeda tanpa harus melakukan hal yang tidak jujur.
6) Menjadi Teladan Kejujuran
Jika orangtua menginginkan anaknya berprilaku jujur, maka harus menunjukkan (sebagai teladan) kepada anak-anak bagaimana menjadi jujur. Orangtua yang menyesuaikan perbuatannya dengan kata-kata lebih kuat daripada hanya instruksi dan kata-kata saja. Itu merusak pesan ketika kita memberi tahu anak-anak bahwa kejujuran itu penting, tetapi kemudian mereka melihat kita tidak jujur, bahkan dalam hal kecil. Pesan yang diturunkan anak-anak dari perilaku yang tidak cocok adalah bahwa kita memberikan basa-basi untuk kebaikan kejujuran, tetapi jika itu cocok untuk kita, kita dapat “memalsukannya” dan berbohong.
7) Ketidakjujuran tidak akan Berhasil
Ajari anak-anak bahwa berbohong dan ketidakjujuran tidak akan berhasil dan malah merugikan diri sendiri; dengan sekali tidak jujur akan bergulir terus kebohongan berikutnya untuk menutupinya yang sebelumya, terus menggelinding seperti bola salju yang makin membesar. Orang dewasa dapat tersesat karena ketidakjujuran, dan bahkan anak-anakpun tidak terkecuali. Untuk memberikan pelajaran maka dapat dilakukan hal sebagai contoh berikut: misalnya jika seorang anak memecahkan kaca jendela namun tidak mengakuinya; maka orangtua mengajaknya untuk memperbaikinya mengukur jendela, memotong kaca, dan kemudian memasangnya.