Tokoh Pemuda Papua Tengah, Esau Tatogo, S.Hut, menyampaikan dukungan agar Frans Pigome ditunjuk sebagai Pimpinan PT Freeport Indonesia di Papua.
Menurut Esau Tatogo, Frans Pigome merupakan sosok yang layak dan memiliki pengalaman panjang di dunia pertambangan. Ia menilai, kiprah Frans Pigome di dunia perusahaan bukan hal baru dan telah terbukti dalam perjalanan kariernya.
“Saya sebagai Tokoh Pemuda Papua Tengah menilai Frans Pigome layak menjadi pimpinan PT Freeport Indonesia di Papua. Beliau sudah berkarier lama di dunia perusahaan, dan bidang pertambangan bukan hal yang baru baginya,” ungkap Esau Tatogo, Sabtu (18/10/2025).
Esau mengatakan, penunjukan putra asli Papua dalam posisi strategis di perusahaan besar seperti PT Freeport Indonesia bukan sekadar bentuk penghormatan, tetapi juga wujud nyata dari implementasi Otonomi Khusus Papua.
Ia berharap pemerintah pusat dapat melihat potensi sumber daya manusia Papua yang selama ini sudah membuktikan kemampuan dalam berbagai sektor, termasuk di dunia industri dan pertambangan.
“Papua punya banyak anak muda yang berpendidikan dan berpengalaman. Frans Pigome adalah salah satu contoh nyata putra Papua yang mampu dan layak diberikan tanggung jawab besar,” ujarnya.
Lebih lanjut, Esau menegaskan bahwa penunjukan pimpinan perusahaan di tanah Papua harus mempertimbangkan aspek representasi dan keadilan bagi Orang Asli Papua (OAP). Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Papua, yang menegaskan pentingnya peran serta masyarakat asli dalam pengelolaan sumber daya alam di wilayahnya sendiri.
“Penunjukan pimpinan dari anak daerah adalah bentuk penghargaan terhadap kemampuan dan hak-hak Orang Asli Papua, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Otonomi Khusus,” tegasnya.
Selain itu, ia juga menilai bahwa kepemimpinan dari putra Papua akan membawa dampak positif bagi hubungan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan perusahaan. Dengan demikian, kehadiran Freeport di tanah Papua dapat benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat lokal dan lingkungan sekitar.
“Kalau orang Papua sendiri yang pimpin, dia tahu bagaimana menjembatani perusahaan dengan masyarakat. Itu akan menciptakan keadilan dan rasa memiliki di antara kita semua,” tutup Esau Tatogo.
Sumber: www.wipanews.com