Dalam suasana hangat dan penuh semangat persaudaraan, dua figur inspiratif asal Papua — Natalius Pigai dan Frans Pigome — bertemu untuk membahas kolaborasi strategis demi kemajuan Tanah Papua dan Indonesia. Pertemuan ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi simbol sinergi antara pemerintahan dan dunia industri dalam membangun manusia dan martabat Papua.
Natalius Pigai, yang kini menjabat sebagai Menteri Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dikenal sebagai sosok pembela kemanusiaan dan keadilan sosial. Di sisi lain, Frans Pigome adalah Vice President Papuan Affairs & Nemangkawi Mining Institute PT Freeport Indonesia, figur profesional yang aktif memperjuangkan pemberdayaan sumber daya manusia Papua melalui pendidikan dan pelatihan.
Dalam pertemuan tersebut, keduanya berdiskusi hangat tentang pemberdayaan masyarakat lokal, peningkatan kualitas SDM Papua, serta pentingnya sinergi antara pemerintah dan sektor swasta untuk menciptakan pembangunan yang inklusif.
Suasana akrab terlihat ketika keduanya saling bertukar pandangan tentang masa depan Papua. Tidak ada sekat jabatan, hanya dua putra daerah yang sama-sama mencintai tanah kelahirannya dan ingin melihat Papua sejajar dengan daerah lain di Indonesia.
Pertemuan itu menjadi simbol bahwa kemajuan Papua tidak bisa dibangun sendirian — tetapi melalui kerja sama, komunikasi, dan semangat saling mendukung.
Sebagaimana disampaikan oleh salah satu di antara mereka, “Kita ini berbeda peran, tapi punya tujuan yang sama — membuat Papua berdiri tegak dengan martabat dan pengetahuan.”
Langkah ini diharapkan menjadi awal dari sinergi nyata antara Kementerian HAM dan PT Freeport Indonesia, terutama dalam bidang hak-hak sosial, pendidikan, dan pembangunan manusia Papua yang berkelanjutan.




