Izakar Pekei, mewakili 7 suku, dan pangurus Serikat Pekerja Freeport Indonesia di Timika sangat mendukung penuh Frans Pigome menjadi Presiden Direktur PT. Freeport Indonesia di Timika Papua Tengah.
Dalam rilis media yang diterima, Izakar Pekei, mengatakan bahwa dukungan mereka itu sebab Frans Pigome adalah sosok penting di Papua Tengah yang dikenal perannya di PT Freeport Indonesia dan berbagai kegiatan sosial dan politik.
“Pak Frans Pigome lahir dari keluarga berpendidikan. Pigome besar di Wamena dan Jayapura, sebelum menyelesaikan studi ekonomi di Surabaya, ” ungkap Pekei.
Menurutnya, Frans Pigome sudah sangat siap, karena memiliki pengalaman luas dalam manajemen sumber daya manusia dan keuangan, termasuk sebagai Manager Accounting to Freeport Indonesia di Amerika, Vice President of Papua Affairs di PT Freeport Indonesia dan Technical Advisor dalam HR dan Security.
Izakar Pekei selain Pengurus Serikat Pekerja PT. Freeport dan juga Pengurus Partai PPP, di Papua Tengah itu juga menilai Frans Pigome sebagai sosok yang memenuhi syarat profesional dan sosial untuk memimpin Freeport Indonesia.
“Ia telah berkarier lebih dari satu dekade di Freeport-McMoRan, Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, menjabat sebagai Vice President PAD, dan kini menjadi Technical Advisor for Directors and CEO PT Freeport Indonesia,” katanya.
Menurut Pekei yang pernah colon DPR Provinsi Papua Tengah Dapil Deiyai, kapabilitas dan integritas Frans Pigome tidak perlu diragukan. Ia dikenal tegas, profesional, dan memiliki kepedulian terhadap hak-hak masyarakat adat di wilayah tambang.
“Beliau juga pernah punya sejarah yang mensejahterakan karyawan Freeport karena beliau sempat naikan Gaji karyawan Freeport 100% sekaligus di tahun 2007, serta dia sangat paham kondisi situasi yang ada di lingkungan Perusahaan Freeport baik dalam maupun luar Papua bahkan Amerikapun, ” ujarnya.
Disebutkan juga bahwa Frans Pigome juga pernah menghadirkan sebuah organisasi yang namanya Tonggoi Papua dan Divisi PAD yang mana menampung segala aspirasi karyawan Papua dan 7 suku supaya tuan diatas tanahnya sendiri.
“Memberi ruang bagi putra daerah seperti Frans Pigome untuk memimpin Freeport adalah bagian dari politik inklusif yang memperkuat keindonesiaan atau kemerdekaan yang sesungguhnya, serta penghargaan yang sesungguhnya yang tidak pernah ada sepanjang sejarah, sejak PT. Freeport hadir di Tanah Papua hingga saat ini, ” katanya.
Ia menambahkan kepada Negara, kedaulatan ekonomi sejati bukan hanya soal kepemilikan saham negara, tetapi juga tentang siapa yang dipercaya mengelola aset strategis dengan hati, kapasitas, dan integritas.