Jayapura, Mambruks.com – Royal Healthcare Heart, Stroke & Cancer Center, rumah sakit Singapura, yang selama ini menangani perawatan kesehatan Gubernur Papua Lukas Enembe, memberi kabar kepada keluarga dan dokter pribadi Lukas Enembe, bahwa Gubernur Papua tersebut segera dievakuasi ke Rumah Sakit Mount Elizabeth di Singapura. Evakuasi harus segera dilakukan karena kondisi kesehatan Lukas Enembe semakin memburuk dalam seminggu terakhir.
Menurut Anggota Tim Hukum dan Advokasi Gubernur Papua (THAGP), Dr. S. Roy Rening, S.H., M.H., berdasarkan surat dari Royal Healthcare Heart, Stroke & Cancer Center, tertanggal 23 November 2022, yang ditandatangani oleh Dr Patrick Ang, Ahli Jantung dari Royal Healthcare Heart, Stroke & Cancer Center, menjelaskan bahwa perlu ada tindakan evakuasi terhadap Lukas Enembe ke rumah sakit di Singapura.
”Dalam surat dikatakan ’Tim dokter saya, telah membuat perjalanan ke Jayapura, Papua pada bulan Oktober 2022. Kami telah mencoba untuk memberikan pelayanan yang optimal. Kami telah merawat Gubernur Lukas, dengan pemeriksaan darah rutin, konsultasi melalui zoom secara teratur, dan monitor gula darah serta tekanan darah sejak 1 November 2022’,” ujar Roy membacakan surat dari dokter Singapura tersebut.
Selanjutnya dijelaskan dalam surat tersebut, bahwa kondisi kesehatan Lukas Enembe semakin memburuk. “Tim dokter Singapura, kemudian menjelaskan kondisi kesehatan Pak Lukas, dimana saya bacakan kembali isi surat dokter Singapura tersebut, ’Namun keadaannya memburuk dengan cepat sejak satu minggu terakhir. Fungsi ginjal pasien ada pada batas kritis (5.75 mg/dl), dan kemungkinan pasien membutuhkan tindakan cuci darah segera. Tekanan darah berada pada rentang 190-200 / 80-100 mmHg, meningkatkan risiko penyakit yang lebih berat hingga kematian. Pasien telah disarankan untuk dievakuasi ke Singapura, dengan izin langsung masuk RS Mount Elizabeth’,” kata Roy, mengutip surat tersebut.
Di ujung surat, tukas Roy, pihak rumah sakit memberi pesan penting dimana Lukas Enembe diminta untuk segera dievakuasi ke rumah sakit. “Di akhir surat, pihak rumah sakit meminta, ’Mohon bantuan untuk mempercepat’,” tukas Roy.
Berkenaan dengan surat dokter dari rumah sakit Singapura tersebut, THAGP secara resmi bersurat ke Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), mengajukan Surat Permohonan Izin Berobat Gubernur Papua ke Singapura. Dalam surat tertanggal 28 November 2022 tersebut, THAGP memaparkan alasan perlunya Gubernur Papua berobat ke luar negeri disertai lampiran surat dari Royal Healthcare Heart, Stroke & Cancer Center.
”Memperhatikan kondisi kesehatan Gubernur Lukas Enembe tersebut, yang perlu mendapatkan perawatan khusus secara intensif, oleh tim dokter yang merawatnya, maka atas nama Hak Asasi Manusia dan Kemanusiaan, mohon kiranya agar Bapak Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi RI memberikan izin berobat terhadap Gubernur Lukas Enembe sesuai dengan rujukan dokter yang merawat Gubernur Lukas Enembe selama ini yakni di RS Mount Elizabeth Singapura,” ujar Anggota THAGP lainnya, Petrus Bala Pattyona, saat ditemui di Jakarta, Senin (28/11/2022).
Surat Permohonan Izin Berobat tersebut, diantar langsung ke KPK, pada Senin (28/11/2022). Seperti diketahui, pada Minggu (30/10/2022), tiga dokter dan satu perawat dari Rumah Sakit Mount Elizabeth Singapura, mendatangi rumah pribadi Lukas Enembe di Distrik Koya Tengah, Jayapura, untuk melakukan pemeriksaan terhadap Gubernur Papua tersebut. Kedatangan ketiga dokter tersebut ke Jayapura, untuk melakukan pemeriksaan rutin terhadap Lukas Enembe, paska Gubernur Papua tersebut terkena empat kali stroke.
Selain memeriksa syaraf Gubernur Papua, ketiga dokter juga memeriksa kondisi ginjal, jantung dan paru-paru Lukas Enembe. Setelah mendapat kunjungan dari ketiga dokter tersebut, Lukas Enembe juga menjalani pemeriksaan MRE di Rumah Sakit Dok Dua Jayapura, dan hasil pemeriksaan itu, dikirim ke dokter pribadi dan dokter di Singapura.