JAKARTA-MAMBRUKS.COM Uni Eropa mengusulkan larangan impor semua minyak dari Rusia secara bertahap hingga akhir tahun. Selain itu, menerapkan sanksi menghapus bank terbesar Rusia, Sberbank, dari jaringan pembayaran internasional, Society Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan, tindakan tersebut akan menjadi bagian dari sanksi putaran keenam terhadap Rusia akibat invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari 2022 lalu. “Kami sekarang mengusulkan larangan minyak Rusia,” ujarnya dalam pidato di Parlemen Eropa seperti dikutip dari CNN, Rabu (4/5/2022). “Kita perjelas, ini memang tidak akan mudah. Tapi kita harus mengusahakannya. Kita akan memastikan bahwa kita menghapus minyak Rusia secara teratur, untuk memaksimalkan tekanan pada Rusia, sambil meminimalkan dampak pada ekonomi kita sendiri,” lanjut Leyen.
Rencananya, impor minyak mentah dari Rusia akan dihapus secara bertahap dalam waktu 6 bulan, sementara untuk impor produk minyak sulingan pada akhir 2022. Proposal sanksi terbaru buat Rusia ini masih membutuhkan persetujuan dari semua negara anggota Uni Eropa. Rencana boikot minyak Rusia ini pun mendorong harga minyak mentah dunia. Berita itu membuat harga minyak mentah berjangka Brent sekeita naik 2,4 persen ke level 107 dollar AS per barrel. Begitu pula minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 2,7 persen ke level 105 dollar AS per barrel. Harga minyak dunia terpantau sudah meningkat sekitar 40 persen sejak awal tahun di tengah kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan semakin memperketat pasokan minyak global, memicu inflasi, dan memberikan tekanan pada ekonomi Eropa. Baca juga: Mulai Hari Ini, Rusia Setop Pasokan Gas ke Bulgaria dan Polandia Sebelumnya, negara-negara Uni Eropa telah setuju untuk menghentikan impor batu bara Rusia, tetapi blok itu merasa jauh lebih sulit untuk mencapai konsensus mengenai sanksi minyak meskipun telah melakukan pembicaraan selama berminggu-minggu. Hongaria baru-baru ini menegaskan kembali penentangannya terhadap embargo minyak Rusia, dan Slovakia dilaporkan mengusulkan dikecualikan dari embargo minyak Rusia oleh Uni Eropa. Rusia sendiri merupakan pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia, dan tahun lalu menyumbang sekitar 27 persen dari impor minyak Uni Eropa. Adapun Amerika Serikat, Kanada, Inggris, dan Australia telah lebih dahulu melarang impor minyak Rusia.