HeadlinesDosen IPB Meilanie Buitenzorgy Tulis Menohok Tentang Penyelewengan Dana Umat oleh ACT

Dosen IPB Meilanie Buitenzorgy Tulis Menohok Tentang Penyelewengan Dana Umat oleh ACT

Must read

Sydnei, Mambruks.Com-Dosen IPB yang berdomisili di Sydney Australia, Meilanie Buitenzorgy, membuat tulisan cukup menohok terkait kisruh dugaan penyelewengan dana umat yang dilakukan oleh lembaga sosial kegamaan islam Aksi Cepat Tanggap (ACT).

Dengan Judul ‘ACT, TEMPO dan KITA‘ yang dimuat melalui laman facebooknya, Melanie mengajak masyarakat untuk tak henti-henti melawan segala kebohongan dan kebobrokan melalui tulisan. Pesan Melanie : Let’s Keep Writing!

Dan berikut adalah isi lengkap tulisan Melanie :

Rabu lalu, Mas Agung Sedayu dari majalah Tempo mewawancara saya lewat WA call. Tentu saja, terkait masalah Surau Sydney yang saya angkat di medsos dan memviral selama dua minggu lalu.

Dari wawancara tersebut saya sudah mbathin, ini frame-nya TEMPO bakal fokus ke ACT nich.

Seminggu sebelumnya lagi, seorang sesepuh Minang di Sydney telpon saya. Saya tidak begitu kenal beliau. Cuma pernah berinteraksi di WAG kegiatan halal-bihalal Cruise. Ibu-ibu berusia 70 tahun yang belakangan saya tau sangat nasionalis dan geram dengan “rupa-rupa program jualan agama” ini bertanya apa benar tulisan soal Surau Sydney itu tulisan saya.

“Saya dapat ini dari WA dari teman saya di Jakarta. Teman saya ini masih sepupuan dengan Ibu Megawati PDIP”. Di situlah saya makin mudheng tulisan saya itu sudah sampai kemana-mana.

Selama bertahun-tahun “kebobrokan” ACT cuma muncul lamat-lamat di media sosial dan media-media online pinggiran. Rasa-rasanya belum pernah dikupas media mainstream. Maka dari itu, dalam serial tulisan saya soal Surau Sydney juga saya tidak banyak menyorot ACT. Karena saya belum dapat referensi yang benar-benar valid.

Sampai kemarin akhirnya kegendengan ACT meledak lewat tangan dingin Tempo. Dhuaarrrrrr. Jagat maya pun heboh.

Baca Juga  Postingan di Akun Facebook Ahyudin Mantan Pendiri ACT Banjir Komentar Warga Net

Informasi yang dihimpun Tempo sangat kaya. Dan tentu bikin kita-kita kaum rakyat jelata garuk-garuk aspal sambil ngemil granat.

Ada duit yang mengalir ke ISTRI KETIGA pendiri ACT. Ada pembelian fiktif ribuan kambing. Ada duit korban jatuhnya Lion yang diselewengkan 56 milyar. Dan tentu saja, gaji pendirinya yang lebih gede dari Komut Pertamina!

Astaghfirullah… astaghfirullah…

Sebagai orang Islam sih saya malu banget. Secara ACT ini kan “lembaga kemanusiaan” kesayangan ummats.

Tapi, jadi tambah kenceng ngemil petasan kalau lihat pembelaan para bucin ACT di WAG-WAG. Ini yang ngebelain termasuk para DOKTOR lulusan LN.

Astaghfirullah… astaghfirullah…

Ada yang namany Tony Rosyid, entah siapa itu, membela kira-kira gini. “Emangnya gak boleh ya, gak wajar ya, professional menghargai dirinya dengan gaji ratusan juta? Tuh direktur2 BUMN gajinya gede-gede padahal perusahaan merugi?” Viral nih di WAG-WAG. Yang nge-share juga DOKTOR lulusan LN.

Eh ulekan jengkol. Kalau wajar itu gaji, kalau bener itung2an akuntansi perusahaan, KAGAK BAKAL dong tuh ACT kepake duit Boeing ampe 56 milyar! Gilingan tuh duit KORBAN Lion ampe diembat juga dan elu bilang WAJAR? Wajar dari Hong Kong!

Lalu para bucin ACT juga sedang memperdebatkan angka potongan yang wajar berdasarkan hukum Islam terkait amil zakat. 12.5% ceunah. Entah apa dalilnya angka potongan donasi kok pake analogi amil zakat. Jaka sembung gawa golok alias ga nyambung goblok.

Anyway, ga penting mau dipotong 10% kek, 50% kek, yang penting adalah angka potongan tersebut di-DECLARE di website lembaga. Karena angka publikasi resmi itulah yang menjadi AKAD, antara penjual jasa dengan YANG PUNYA DUIT yaitu DONATUR. Heran nih para pemilik kavling surga, kok bisa mendadak stupid pada kagak ngarti pelajaran BASIC dalam beragama? Seriously pada mendadak begok, ga ngerti mana duit HALAL mana duit HARAM?

Baca Juga  Dugaan Selewengkan Donasi Umat, Komisi VIII DPR Minta Pemerintah Cabut Izin ACT

Kalo gak ada declare trus lu potong tu duit donatur, berarti lu NYOLONG. Mau lu pake dalil agama teuteup aja NYOLONG.

Dari publikasi angka potongan tersebut kan donatur jadi bisa pilih-pilih mau menyalurkan donasi kemana, tentu yang potongannya minimum. Secara yang ngasih donasi bisa jadi cuma jualan pecel di pasar. Eh yang ngumpulin donasi bininya tiga trus anaknya dikasih Porsche.

Anyway dari beragam komentar di jagat medsos yang sempat saya baca sekilas, unfortunately kok ya belum ada yang mengapresiasi Tempo. Padahal, menurut saya, Tempo sedang menempuh jalan jihad melawan kemunkaran berjubah agama. ACT adalah lembaga besar dengan bucin dan pasukan siber medsos segambreng-gambreng. Tentu Tempo harus menghadapi resiko “serangan balik”.

Maka, mari kita angkat topi tinggi-tinggi atas kerja keras Mas Agung Sedayu dan team investigasi Tempo.

Bravo Tempo!

Anyway lagi, Alhamdulillah ya netizen, ikhtiar kita bersama mem-viral-kan kasus Surau sebagai contoh kebengalan ACT beresonansi dengan investigasi Tempo.

Bravo Netizen!

Anyway lagi, tentu masih banyak aspek menarik dari urusan manajemen donasi ini. ACT tentu tak bekerja sendiri. Kan kita udah tau nih gaji petinggi ACT. Trus kita tanya lagi dong, nha kalo petinggi Kitabisa gajinya berapah? Punya property di mana ajah? Tunggangannya merk apah?

Jadi? Yes netizen, tetap semangat, yuk kita sama-sama berjuang jadi DETEKTIF MEDSOS.

Karena Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa sebaik-baik melawan kemunkaran adalah dengan tanganmu.

Let’s keep writing!

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest