PAPUA – MAMBRUKS.COM 60 Anggota Polres Nabire dan Polres Deiyai diterjunkan untuk memperkuat penanganan keamanan di Dogiyai, Papua. Pengamanan di Dogiyaidiperkuat menyusul aksi pembakaran rumah dan kios diduga dilakukan penduduk asli setempat pada Minggu (22/5) hingga Senin (23/5) dini hari. Dirkrimum Polda Papua Kombes Pol. Faizal mengatakan bahwa bantuan itu untuk memperkuat personel di Dogiyai guna mengatasi berulangnya pembakaran yang terjadi di wilayah itu.
Dia membenarkan sejak Minggu (22/5) malam terjadi pembakaran hingga menghanguskan sekitar 18 rumah warga, bahkan ada beberapa orang di antaranya terluka. Namun, berapa banyak yang terluka belum ada laporan lengkap karena pada hari Selasa (24/5) polisi baru ke Dogiyai.
Dia menambahkan bahwa pembakaran oleh kelompok masyarakat itu menyebabkan sekitar 180 orang mengungsi ke polsek, koramil, dan gereja. Masyarakat yang mengungsi sebagian besar perempuan dan anak-anak, sedangkan laki-laki dewasa menjaga rumah atau kios yang mereka tinggali.”Saat ini aparat keamanan melakukan pengamanan di sejumlah kawasan di Dogiyai,” kata Faizal di Jayapura, Senin (23/5).
Dia menyebutkan pembakaran yang melanda tiga kampung di Dogiyai, yakni di Kampung Ikebo, Kimipugi, dan Kampung Ekimanida. Kasus ini tidak menimbulkan korban jiwa. Sebelumnya, sekitar 100 orang terdiri dari perempuan dan anak-anak mengungsi ke pos TNI-Polri di Kabupaten Dogiyai, Papua, sejak Minggu (22/5) malam. Mereka terpaksa mengungsi setelah rumah dan kios mereka dibakar warga. “Memang benar Minggu malam hingga Senin dini hari terjadi pembakaran rumah warga di tiga lokasi, sehingga mereka mengungsi ke pos TNI-Polri,” kata Kapolres Dogiyai Kompol Bambang Suranggono di Jayapura, Papua, Senin (23/5).
Bambang mengatakan, kelompok yang melakukan pembakaran belum bisa dipastikan. Namun Bambang menduga pelakunya masyarakat asli Dogiyai dan sekitarnya. “Belum dipastikan karena mereka sudah bergabung yang awalnya berupaya membakar pasar namun tidak berhasil sehingga mengalihkan ke rumah warga,” kata Bambang.