HeadlinesSoal Perjanjian Anies dan Prabowo, Gerindra: Itu Gentleman Agreement

Soal Perjanjian Anies dan Prabowo, Gerindra: Itu Gentleman Agreement

Must read

Jakarta, Mambruks.com-Perjanjian antara Anies Baswedan dan Prabowo Subianto kembali mencuat setelah eks Gubernur DKI Jakarta itu maju di Pilpres 2024. Perjanjian itu terjadi tahun 2016 saat Anies maju sebagai calon gubernur DKI.

Dalam beberapa kesempatan, Anies juga menyinggung pernjanjiannya dengan Prabowo. Dalam wawancaranya di sebuah televisi swasta, Anies menyatakan tidak akan menjadikan Prabowo sebagai lawan politiknya.

Benarkah perjanjian Anies dan Prabowo itu benar-benar ada?

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menyebut perjanjian Prabowo dan Anies tidak mengikat secara hukum. Menurutnya, perjanjian tersebut lebih kepada moral.

“Kalau saya ngga ngerti secara pribadi apakah ada perjanjian itu benar ada. Kalaupun ada, itu lebih pada gentleman agreement. Itu semacam bukan perjanjian hukum dan lebih mengingat secara moral,” ujar Habiburokhman di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/1).

“Dan kalau mau dipatuhi ya monggo, kalau ngga mau dipatuhi ya siapa yang mempermasalahkan?,” sambung Habiburokhman.

Baca Juga: PKS Resmi Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024

Habiburokhman mengaku tidak mengetahui adanya perjanjian tersebut. Lagipula, kata dia, jikapun perjanjian tersebut benar-benar ada, hal itu tidak bisa dipaksakan seperti layaknya perjanjian perdata.

“Kita nggak tahu, kalau toh ada, siapa yang bisa memaksakan seperti perjanjian perdata,” katanya.

Ketimbang memusingkan perjanjian Anies dan Prabowo, Habiburokhman menegaskan pihaknya lebih fokus kepada pemenangan Prabowo di 2024.

“Udah lah, sekarang kami fokus pada bagaimana memenangkan Prabowo sebagai presiden 2024,” tandasnya.

Baca Juga: Kumpulan Tim Kecil, Anies Sebut Koalisi Perubahan Solid dan Siap Bergerak Bersama

Perjanjian antara Anies dan Prabowo sempat disinggung Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno. Eks Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menyebut jika perjanjian Anies dan Prabowo terkait pilpres.

Baca Juga  Tipu Korban dengan Struk Transfer Palsu, Seorang Pria Diamankan Tim Resmob Numbay

Menurut Sandiaga, perjanjian itu dibuat pada 2016 lalu di atas meterai. Sandiaga menyebut, perjanjian diteken di malam sebelum pendaftaran Pilkada DKI 2017.

Namun, Perwakilan Anies di Tim Kecil Koalisi Perubaha, Sudirman Said mengaku tidak pernah mendengar adanya perjanjian tersebut. Dia mengeklaim, pernjanjian yang disunggung Sandiaga bukanlah soal pilpres, namun soal utang-piutang Anies dengan Sandiaga.

“Ada perjanjian utang-piutang dengan Pak Sandi dan Pak Anies, karena waktu itu Pak Anies tidak punya uang ya. Tapi perjanjian dikata kalau pilkadanya menang, utang-piutang selesai dan dianggap sebagai perjuangan bersama,” kata Sudirman Said kepada wartawan, Senin (30/1).

 

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest