Pemerintah Provinsi Papua Selatan terus menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan kemandirian pangan dan penguatan industri berbasis komoditas lokal melalui proyek strategis nasional pengembangan perkebunan tebu skala besar di Kabupaten Merauke.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam menekan angka impor gula yang pada tahun 2024 diproyeksikan mencapai lebih dari 6 juta ton. Melalui optimalisasi lahan potensial yang luas dan subur di Merauke, pemerintah meyakini bahwa wilayah ini mampu menjadi pusat produksi gula nasional di masa depan.
Partisipasi Aktif Orang Asli Papua dan Tokoh Lokal
Pemerintah Provinsi menegaskan bahwa sejak tahap awal perencanaan, pendekatan inklusif menjadi prioritas utama. Orang Asli Papua (OAP), tokoh adat, dan tokoh agama lokal telah dilibatkan secara aktif dalam proses riset dan pengambilan kebijakan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai kearifan lokal dan untuk memastikan bahwa pembangunan yang dilaksanakan tetap berpijak pada akar budaya masyarakat setempat.
“Model pengelolaan yang kami terapkan mengedepankan sinergi antara teknologi pertanian modern dan kearifan lokal masyarakat adat Merauke,” jelas perwakilan Pemerintah Provinsi dalam keterangannya kepada media.
Penguatan Sumber Daya Manusia Lokal
Sebagai upaya menciptakan pembangunan yang berkelanjutan, Pemprov Papua Selatan juga telah memfasilitasi pelatihan dan pengembangan kapasitas kepada tenaga-tenaga muda dari Merauke, termasuk lulusan Universitas Musamus. Mereka disiapkan menjadi tenaga ahli yang nantinya akan memegang peran penting dalam pengelolaan perkebunan tebu dan proses industri gula.
Program pelatihan tersebut dilaksanakan bekerja sama dengan tenaga ahli dari dalam dan luar negeri, termasuk dari Australia, guna memastikan transfer pengetahuan berjalan secara optimal. Tujuannya adalah agar SDM lokal dapat mengelola hasil pertanian dengan efisien dan memiliki daya saing tinggi.
Mendorong Ekonomi dan Lapangan Kerja
Melalui proyek ini, pemerintah menargetkan terbukanya ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat Merauke. Pelibatan langsung warga lokal, khususnya OAP, dalam kegiatan budidaya dan produksi di sektor tebu akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Proyek ini bukan hanya soal produksi gula. Lebih dari itu, ini adalah program pemberdayaan masyarakat. Kita ingin agar anak-anak asli Papua bisa bekerja, belajar, dan berkembang di tanahnya sendiri,” lanjut keterangan resmi dari Pemprov.
Menuju Merauke yang Mandiri dan Maju
Pemerintah Provinsi Papua Selatan percaya bahwa pengembangan perkebunan tebu di Merauke akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan pembangunan wilayah Papua Selatan. Dengan melibatkan semua unsur masyarakat, menjaga keberlanjutan lingkungan, serta memperkuat pendidikan dan pelatihan, proyek ini diharapkan menjadi model pembangunan yang berkeadilan, inklusif, dan berdampak luas.