ScoopRekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi, BKKBN Papua Target Turun 15,5% Tiga Tahun Kedepan

Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi, BKKBN Papua Target Turun 15,5% Tiga Tahun Kedepan

Must read

Jayapura, Mambruks.com – Meningkatkan komitmen serta koordinasi bersama pemerintah daerah dan stakeholder di Papua untuk bersama memerangi stunting dengan target 15,5 % selama tiga tahun kedepan, Perwakilan BKKBN Provinsi Papua lakukan Rekonsiliasi Stunting Tingkat Provinsi di salah satu hotel di Abepura, Senin (21/11).

Rekonsiliasi ini merupakan evaluasi pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting Provinsi Papua dengan melibatkan seluruh anggota TPPS kabupaten/kota yang diwakili Kepala OPD-KB, Tim SATGAS Stunting, serta mitra kerja terkait, mengangkat tema: “Sinergitas TPPS Tingkat Provinsi Papua Dalam Rangka Capaian Target Penurunan Prevalensi Stunting 14% di Tahun 2024”.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua, Nerius Auparay, mengatakan penyiapan sumber daya manusia merupakan hal penting dalam pembangunan. Namun dalam upaya penyiapan sumber daya manusia, terdapat beberapa permasalahan yang muncul, salah satunya adalah permasalahan stunting.

“Jadi, stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya yang di bawah standar. Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI)Tahun 2021, angka prevalensi stunting Indonesia adalah 24,4%.Hasil studi yang sama menunjukan bahwa angka prevalensi stunting Provinsi Papua tercatat berada di angka 29,5% di Tahun 2021. Angka tersebut menunjukan bahwa tingkat prevalensi stunting Provinsi Papua masih di atas rata-rata nasional,” ujarnya.

Nerius berharap, kegiatan ini juga dapat menjadi media monitoring dan evaluasi terhadap capaian program-program yang mendukung percepatan penurunan stunting di masing-masing lintas sektor.

“Permasalahan maupun hambatan yang dihadapi masing-masing bidang atau daerah, kami harapkan bisa didiskusikan melalui forum ini,sehingga pelaksanaan program percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara optimal,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Papua, Dr. Robby Kayame, SKM, M.Kes, meminta kerjasama semua pihak untuk terlibat aktif dalam upaya penurunan stunting di Papua dengan mengutamakan kesehatan dan gizi pada ibu Hamil dan anak.

Baca Juga  WASPADA! UPDATE Covid-19 Indonesia, 10 Oktober 2022: Tambah 1.195 Kasus Baru, 14 Orang Meninggal

“Semua dapat dilaksanakan secara sinergis melalui pengaktifan peran pemerintah, perguruan tinggi, swasta, masyarakat dan media. Sehingga kerjasama dalam program dan kegiatan percepatan penurunan stunting dapat dilakukan secara solid, serta masing-masing mampu berbagi peran, dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif. Maka melalui berjalannya program penanganan stunting, dan kerjasama yang baik ini, saya optimis provinsi Papua dapat memenuhi target penurunan stunting yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Kembali Robby Kayame menegaskan, semua pihak yang terlibat harus bekerjasama dalam memastikan kesamaan data yang dilaporkan, penggunaan cara dan alat pengukuran yang memenuhi standar, serta memastikan sumber daya manusia yang melakukan pengukuran dan pelaporan telah dilatih.

“Sebab dengan data yang akurat, kita dapat merencanakan program dan kegiatan lebih efektif dan tepat sasaran. Atas alasan peningkatan kerjasama itulah kita berkumpul hari ini, untuk meningkatkan sinergitas antara seluruh Tim Percepatan Penurunan Stunting Tingkat Provinsi Papua,” tandasnya.

Anda dapat membaca berbagai berita-berita teraktual kami di platform Google News.

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Latest